“Hari Nakal: Petualangan Malam Anak dan Mama Tiri”

Bahkan mama April mendesah juga
OOOouuuuuhhh….. aaaaahhhh… aaaaahhhh…”
Aku lihat kini jarinya mulai masuk kedalam lubang memeknya, kontolku ikut berdiri tegak menyaksikan adegan tersebut

“Ooouuhhh… Robert.. mama tau kamu ada di situ..
sini sayaaaang…. aaaaaahhhhh…. aaaaaahhhhhh…”
Aku keget mendengar perkataan mama, namun karena aku juga terangsang oleh pertunjukan mama dari tadi. Akhirnya akupun masuk dan mendekati mama April yang telanjang bulat di atas tempat tidurnya

“OOoohhhhhh…. saayaaaang.. siiini… aaahhhhh…” Dia jilat jarinya yang baru saja dia masukkan kedalam liang senggamanya, lalu dengan tajam dia menatap padaku dan menggapaikan tangannya untuk memellukku.
Setelah aku dekat dia langsung mendekapku dalam pelukannya.

Kemudian dia mencari bibirku dan selanjutnya diapun melumat habis bibirku
“OOoooohhhhh…. Sayaaanng…. aaaaahhhhh.. Roberrrtttt…. aaaahhhh… aaahhh…”
Sementara tangannya mulai melepas bajuku satu persatu, hingga akhirnya terlepas semuanya. Saat itu juga kontolku menyembul keluar dengan tegak dan begitu besar.

Aku acungkan pada memek mama April. Tidak perlu lama untuk masuk ke lubang yang tepat, meskipun aku belum pernah melakukan adegan seperti dalam cerita dewasa ini. Tapi mama April membantuku dengan cara menuntunnya dengan tangannya masuk dalam liang senggamaku “OOooouuuuhhh…. aaaaahhhhh… ooouugggghh… aaaaahhhh… aaaahhhhh” Akhirnya kini aku benar-benar bisa mendesah layaknya orang berhubungan intim.

Tapi rupanya mama April belum puas dengan aku berada di atasnya, kini dia menggantikan posisiku dengan cara membalikan tubuhku dan diapun menggoyangkan tubuhnya ketika kontolku berada dalam memeknya yang berada di bawahku
“Oooouuuhhhhh…. aaaaahhhhh…. mamaaa.. lebiih puaaas… seperti inii Roberrrtttttt…..”

Dia terus bergoyang hingga akhirnya aku rasakan. Dia semakin cepat bergerak turun naik bahkan terkadang memutar pantatnya yang membuat kontolku tidak tahan.
“Ooouuuhhhh… maaaa…. aaaaaaahhhhhhh….. aaaahhhh… aaaahhhh…aaahhh..”

Mama segera menunduk dan menghisap kontolku yang memuncratkan lendir kental, nikmaaat rasanya dan baru kali ini aku menikmati hal seperti ini aku lihat mama April. Dia membersihkan semua lendir itu ketika semuanya habis dia menatapku dan berkata
“Mama puas sayaaang…”

Dia mendekatkan wajahnya padaku, dan tanpa merasa jijik akupun melumat bibirnya yang masih penuh dengan lendir kental itu, bahkan aku ingin melakukannya hubungan intim sekali lagi dan mama April menyanggupinya. Kamipun kembali beraksi setelah ada setengah jam beristirahat.

TAMAT