Sentuhan Nikmat: Cerita Cintaku dengan Tanteku Sendiri

Saya pria umur 24 tahun , yang baru saja menyelesaikan studi 1 tahun lalu. Nah kisah ini terjadi di tahun 2020 pasca saya lulus kuliah. Saya kuliah di Bandung di salah satu universitas akademi komputer , seperti kebanyakan mahasiswa lain setelah lulus saya diberi banyak link untuk bekerja baik dari kampus maupun relasi.

Saya memutuskan untuk menerima pekerjaan dari relasi yaitu Sepupu Ibu saya yang bernama Tante Kartika. Meskipun relasi , ternyata saya tetap harus menjalankan proses2 interview dan proses lainnya. Bocoran dari ibu sih , Tante Kartika sepupunya itu terkenal sebagai wanita yang tegas dan mandiri.

Akhirnya datang juga hari interview itu, awal pertemuan saya dengan Tante Kartika yang akhirnya saya sebut dengan Tante Ikha. Saya berjalan masuk ke ruangan Tante Ikha dengan dag dig dug, karena saya belum punya pengalaman kerja sama sekali.

Tapi dalam hati saya berharap diberi keringanan karena saya kan keponakannya secara tidak langsung. Tapi ternyata dugaan saya salah, di depan saya berdiri bukan sosok tante yang ramah lemah lembut, Kesan pertama yang saya dapatkan justru sosok wanita tegas cenderung galak.

“Halo, silahkan duduk.” Tante Ikha menyalamiku tanpa menyinggung sedikitpun atau setidaknya beramah tamah selayaknya saudara. Setelah basa basi sebentar Tante Ikha langsung masuk ke dalam interview.
“Ceritakan kepada saya tentang diri kamu, apa yang bisa kamu janjikan untuk perusahaan ini.”

Saya bener2 speechless saat itu mungkin juga karena kurang PeDe dan kurang pengalaman. Intinya interview awal itu gagal total deh (menurut saya). Singkat cerita saya mengikuti test lain (bukan dengan tante Ikha) dan menurut saya dalam test itu saya cukup berhasil.

Ketika saya sedang menunggu di sofa sambil melihat lihat majalah, Tante Ikha datang menghampiri saya dan menyalami saya.
“Kamu anaknya Tiur kan? halo saya Kartika.”
Ternyata Tante Ikha adalah sosok yang ramah, yang setelah lama saya ketahui alasannya adalah beliau tidak mau mencampuri urusan pribadi dan urusan kantor.

Saya masih ingat sekali Baju yang tante ikha pakai waktu itu. Kemeja abu-abu dengan garis merah marun dan Rok Hitam. Saya sempat tertegun juga dan agak tidak percaya Kalau tante Ikha umurnya sudah lewat kepala tiga(saat itu beliau 33tahun).

Singkat Cerita saya diterima di perusahaan tante Ikha, tapi bukan dengan status pegawai kontrak. Itupun dengan status paling bawah dan mengerjakan tugas2 yang sepele seperti Fotokopi, memindahkan File,bahkan membuat kopi.

Selama dua bulan pertama saya bekerja saya sempat down, pekerjaan yang saya bayangkan selama ini bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Apa bedanya yang saya kerjakan sekarang dengan jadi office boy. Di awal2 saya bekerja uang gaji saya justru saya pakai untuk membeli rokok dan mentraktir teman sepulang kerja.

Hari terburuk di awal saya bekerja tanggal 18 Oktober 2020( ya saya ingat betul hari itu haha). Paginya saya ditagih oleh Bapak Kost untuk melunasi uang kost yang sudah saya habiskan mentraktir teman2. Siangnya saya dimarahi oleh atasan karena saya lupa membawa file yang beliau minta,

Sorenya yang paling sial sewaktu saya membawa File2 berkas dokumen dari gedung satu ke gedung yang lain (kantor saya memiliki 2 gedung yang terpisah), saya menjatuhkan berkas2 itu dan otomatis berkas2 itu tidak bisa dipakai lagi karena jatuh di tanah yang becek.

Saya kembali ke gedung awal sambil kebasahan karena gerimis sambil membawa berkas2 yang belepotan lumpur. Di benak saya sudah terpikir untuk berhenti kerja, memang lebay nih tapi saat itu saya benar2 merasa hidup saya tidak berarti.

Waktu saya mau masuk ke ruangan saya dan membereskan barang2 saya , Tante Ikha masuk dan bertanya saya mau apa. Setelah sedikit mendengarkan penjelasan saya., dia hanya menatap saya dan dengan punggung tangannya dia menepuk tepat di jantung saya .

” Kalau kamu laki-laki , jangan lari dari masalah”.
Setelah berkata begitu beliau pergi meninggalkan ruangan saya.Entah karena tertantang oleh omongannya atau juga mungkin pesona magic dari Tante Ikha , saya justru ingin menunjukan pada Tante Ikha kalau saya ini laki-laki.

Singkat cerita saya minta maaf pada Tante Ikha karena saya sudah jadi pegawai yang cengeng , Tante Ikha tersenyum dan penyelesaian akhirnya justru saya diminta untuk tinggal dengan Tante Ikha. (akibat tunggakan kost saya menumpuk). Inilah awal saya jatuh cinta sama Tante saya sendiri. Sosok Wanita yang selalu saya kagumi dan sayangi.

Awal2 kehidupan saya bersama tante Ikha berjalan normal layaknya Keponakan dan Tantenya. Hanya saja tante Ikha juga bagai mentor buat saya, seusai Kerja biasanya kami Sering berdiskusi di ruang makan atau sambil menonton televisi.

Di sini lah awal kedekatan saya dengan tante Ikha. Dari obrolan seputar program dan proyek kerja, hingga curhat yang lebih pribadi. Tante Ikha memuji saya , karena dari 4 divisi saya terpilih sebagai pegawai terbaru terbaik mewakili divisi tante Ikha.

Hubungan saya dan tante Ikha semakin dekat. Saya kagum padanya , Dia juga bangga pada saya. Hari itu bulan Desember tanggal 5 , di hari inilah hubungan saya dan tante Ikha yang lebih mendalam bermulai. Dimulai dari Tante Ikha yang dimarahi oleh atasan kami di Pagi hari,

Terlebih lagi beliau memarahi tante Ikha di hadapan bawahan2 tante Ikha. Saya tahu sebenarnya penyebab kinerja tante Ikha yang menurun selama seminggu belakangan ini diakibatkan adiknya bermasalah di kuliahnya.(kasus kriminil ringan sehingga Tante Ikha dipanggil oleh Kampus selaku Walinya).

Mungkin karena stress yang menumpuk ditambah dimarahi bos, usai jam kerja tante Ikha langsung saja menuju mobilnya sampai2 dia lupa kalau saya yang memegang kunci mobilnya. Karena melihat dia yang mukanya kusut (matanya juga sudah berkaca kaca hehe) , saya berinisiatif mengajak dia jalan2.

Tante Ikha pasrah saja dan selama perjalanan dia lebih banyak diam dan menjawab seadanya pertanyaan dari saya ( mungkin dia juga menahan tangis). Bagi yang tahu atau pernah ke Bandung pasti tahu daerah Dago , daerah ujung atas kota Bandung yang lumayan banyak restoran dan tempat2 yang cukup nyaman untuk berduaan.

Sesudah makan saya mengajak tante Ikha ke semacam bukit/lapangan kosong yang oleh orang2 sekitar dinamakan Starlight. Biasanya orang kesana melihat2 Kota bandung , lampu2 dan juga melihat bintang. Karena lapangannya luas banyak mobil yang parkir disana, tapi banyak juga yang mes*m karena tempatnya cukup gelap hehehe.

Setelah dipancing untuk curhat akhirnya dia menangis dan keluarlah semua emosi yang tersimpan. Sewaktu melihat tangannya saya melihat tangan mungil dibandingkan dengan tangan saya yang besar, baru saya menyadari tante Ikha juga wanita yang butuh perlindungan yang juga bisa menangis (biasanya sangat tegar).

Saya sampaikan padanya kejadian dimana dia menasihati saya ( awal2 saya bekerja) dan saya beritahukan kalau saya berubah karena kata2 nya itu, dia sumber semangat saya. Saya pun bilang kalau adiknya pasti bisa berubah. Saya memegang tangannya dan menyentuhkan ujung2 jari kami.

Dia menatap saya , lain dari biasanya bukan tatapan pada keponakan tapi lebih sebagai kekasih. Dia bertanya apa boleh dia bersender pada bahu saya. Kami pun melewati 1 jam berikutnya sambil berpegangan tangan dengan posisi tante Ikha bersender seperti orang berpacaran.

Sewaktu dia mendekap tangan saya di d*d*nya, jujur saya sempat ter*ngs*ng sih hahaha namanya juga laki2 , tapi karena momentnya kurang pas jadi saya kesampingkan pikiran2 mes*m. ( padahal di sebelah ujung ada beberapa pasangan yang sedang mes*m di atas motor)

Mulai dari saat itu hubungan saya dan tante Ikha menjadi sangat dekat, kegiatan yang paling saya sukai ialah sewaktu kami memasak makan malam. Sering sekali tubuh kami bersentuhan ataupun saya mendekap tubuhnya dari belakang.

Saya sering curi2 kesempatan untuk memperlakukan dia sebagai kekasih saya. Serba salah juga karena status kami tidak resmi.Belakangan saya tahu kalau dia juga sering curi2 kesempatan menggoda saya secara tersirat.

Dia sering sengaja membuat sop kaldu atau menu lain lalu mencelupkan jarinya dan menyuruh saya mencicipi dari jarinya, di kesempatan lain tante Ikha sengaja makan sampai berceceran di bibirnya dan meminta saya membersihkannya.

Mungkin sepele tapi sangat mer*ngs*ng buat saya. Seringkali saya membayangkan tubuhnya tel*nj*ng saat dia memakai Pakaian memasak. Oh iya Tante Ikha selalu memasak dengan pakaian khususnya yang dia bawa dari Belanda.

Mungkin juga ini f*tish tapi sewaktu dia memakai pakaian itu ga*rah s*x saya selalu memuncak. Kami sama2 sadar bahwa tindakan ini salah, tapi sama2 tidak ada yang mau membahas masalah ini. Kami sama2 menikmati jadi TTM an.

Hubungan kami semakin dalam sampai akhirnya kami berhubungan ke arah s*ksual diawali dari kejadian Pompa air kami yang rusak. Karena hari itu sedang libur(hari sabtu) saya berinisiatif membetulkan pompa yang rusak itu.

Sewaktu sedang sibuk membetulkan pompa , tante Ikha memanggil saya dari belakang menyuruh saya istirahat dulu dan dia membawakan saya minuman. Karena posisinya yang membungkuk saya secara tidak sengaja melihat b*lahan pay*daranya.,

Apalagi kaus yang dipakainya cukup tipis membuat lekukan pay*daranya semakin terlihat. Otomatis “adik” saya yang di bawah langsung meraung-raung.Tapi saya menahan diri. Merasa saya menatapnya terus muka tante Ikha memerah.
” Ngeliatin apaan sih daritadi?”

saya cuma tersenyum dan balik badan membetulkan pompa lagi. (sebenarnya waktu itu saya takut juga ketahuan kalau saya sedang ON hehe). Tapi ternyata sambungan pipa yang saya kerjakan kurang kuat sehingga airnya justru menghambur keluar.

Saya yang secara reflek menghindar, tapi justru air itu malah mengenai tante Ikha. Bajunya yang putih langsung basah kuyup serta kotor. ( karena sambungan pompanya lepas, sehingga airnya bercampur dengan bubuk besi ) .
” Aduh baju tante jadi kotor nih ..”

Saat itu saya benar2 h*rny melihat sosok tante Ikha yang basah kuyup dan tangannya saat itu sedang menggosok bajunya ( tepatnya pay*daranya) yang kotor kena bubuk besi. Entah kemasukan apa saya langsung berdiri dan memeluk tante Ikha .

“adik” saya yang sudah kenceng sedari tadi langsung menempel pada tubuhnya yang basah. Saya mencoba berbisik pada tante Ikha. Mungkin karena gugup dan grogi suara saya serak sekali nyaris tak terdengar. “Aku cium tante boleh ? ”

Entah tante Ikha mendengar atau tidak pertanyaan tadi dia hanya tersenyum dan mendekatkan dahinya ke arah mukaku. Saya pun mendekatkan kepala saya dan mencoba menc*um bibirnya. Waktu itu saya grogi sekali., badan saya bergetar kencang dan saya mengigil,

Tante Ikha tetap tersenyum dan memegang bib*r saya dengan dua jarinya , kemudian mendekatkan bib*rnya dan kami pun berc*uman. Seumur hidup saya ini moment s*ksual yang paling berkesan menurut saya. Sementara pompa bocor itu terus menyemprotkan air ( yang sebenarnya kotor hehe) kami berc*uman mesra.

Saya yang tidak berpengalaman sebenarnya agak susah untuk bernafas, karena kendali dipegang tante Ikha saya hanya menuruti gerakan bib*rnya saja. Di saat l*dah tante Ikha mulai menyapu bibir saya, saya kaget seakan ada aliran listrik di seluruh tubuh saya, l*dah kami bersentuhan dan saling berp*gutan.

Kami semakin bern*fsu dalam berc*uman dan saya bisa rasakan air l*ur saya dan air l*urnya bercampur. (ditambah air dan bubuk besi haha). Secara naluri saya memegang pinggang tante Ikha dan tangan kiri saya mulai mer*mas Pay*daranya secara lembut.

Kira2 lima menit ( mungkin) kami berc*mbu, dan tante Ikha memegang tangan saya yang sedang mer*mas pay*daranya. Dia menurunkan tangan saya dan menatap saya. Tatapannya seakan dia ingin bilang kalau dia mau tapi tidak boleh.

Saya pun menurutinya dan menutup pompa yang tadi bocor.Tapi itu tidak bertahan lama, sewaktu saya berjalan di belakang tante Ikha , n*fsu saya kembali memuncak. Saya memeluk tubuhnya dari belakang dan Mer*mas kembali pay*daranya sambil menc*umi lehernya.

Sesaat ada gerakan meronta tetapi lebih cenderung pasrah dari tante Ikha. Semakin lama dia justru memegang tangan saya agar keduanya mer*mas pay*daranya. Karena capek berdiri saya menuntuk tante Ikha untuk berjalan dan bertumpu dengan tangan pada kulkas yang ada di dekat situ.

Pen*s saya yang sudah berdiri tegak saya selipkan pada belahan pant*t tante Ikha. Saya mulai menggerakan tubuh saya dan saya merasakan Pen*s saya hangat sekali ditambah bergesekan dengan pant*t tante Ikha. Tangan tante Ikha yang sedang menempel pada pintu kulkas secara asal mengambil salah satu gantungan magnet dan menaruhnya pada tangan saya.

Tante Ikha menuntun tangan saya masuk ke dalam kausnya dan menyentuhkan ujung magnet yang dingin ke seluruh tubuhnya. Tiba2 muncul ide iseng , saya pun memasukan magnet dingin tersebut ke dalam Br* tante Ikha, dia tersentak sebentar dan tertawa.

Kami terus dalam posisi seperti itu untuk beberapa lama. Kejadian tadi terulang kembali. Tante Ikha membalikan tubuhnya dan menatapku seakan berkata ” Kita ini tante dan keponakan”. Saya tau dari mimik wajahnya dia sudah sangat te*angs*ng.,

Tapi sekali lagi saya mengalah dan pergi ke kamar untuk berganti baju. Mungkin karena kesal h*srat saya tidak tersampaikan saya Mast*rbasi sampai saya sendiri ketiduran. Sore harinya, tante Ikha datang ke kamar saya dan membangunkan saya.

Di sini lah kami berjanji kalau kejadian tadi adalah yang pertama dan terakhir kalinya. Tapi apa daya , posisi saya yang tanpa cel*na d*lam ( bekas kegiatan tadi siang haha) justru membuat momen janji ini jadi bullshit belaka.

Ujung-ujungnya justru tante Ikha sendiri yang memegang pen*s saya dari luar selimut kemudian dia mulai meng*c*knya. Saya yang langsung ter*ngs*ng memegang pipinya dengan kedua tangan saya dan mulai mengelus seluruh mukanya sambil jari jempol kanan saya saya masukan ke mulut tante Ikha.

Suara Bibir tante Ikha mengh*sap jari saya sangat membangkitkan ga*rah saya. saya pun memeluk tubuhnya dan mendekapnya masuk sehingga posisi kami sama2 terbaring penuh di tempat tidur. Mungkin akibat janji palsu yang barusan kami buat ,

Saya hanya berani menggesekan pen*s saya di p*ha tante Ikha, tetapi tangan saya sudah bergerilya mel*cuti pakaian atas tante Ikha. Inilah pengalaman pertama saya melihat Pay*dara wanita lain bulat2 selain ibu saya.( selain pay*dara artis2 b*kep tentunya hehehe.)

Tante Ikha menyodorkan put*ngnya yang sudah mengeras ( saya sedikit heran juga melihat put*ng s*s* yang bisa mengeras sampai seperti itu) dan saya secara naluriah menj*lati dan meny*dot put*ng tante Ikha bagaikan bayi yang sedang meny*su.

Untungnya kali ini h*srat saya bisa tersampaikan. sp*rma saya berhamburan membasahi perut tante Ikha. Dengan iseng saya menyapunya masuk ke dalam l*bang p*sarnya dan tertawa tawa. Tante Ikha ber pura pura cemberut dan memukul dengan halus d*d* saya.

Saya sudah mengganggap tante Ikha sebagai kekasih saya secara penuh, begitu pun tante Ikha terhadap saya. Malam itu kami tidur berpelukan dengan tante Ikha masih mengenakan C*, Kami menyalurkan n*fsu kami dengan batasan “Tante dan keponakan”

tidak terhitung berapa kali kami berjanji untuk mengakhiri perbuatan ini , tapi selalu saja gagal. Saat ini saya masih tinggal bersama tante Ikha. Perbuatan kami sudah diketahui oleh Kedua orang tua saya juga keluarga yang lain. Bulan2 awal di tahun 2021 kami lalui dengan berat akibat larangan dan tekanan dari pihak keluarga.

Tapi sejak akhir Juni kemarin saya sudah berkeputusan untuk menikahi tante Ikha dan bertanggung jawab sepenuhnya. Kalaupun kami tidak bisa menikah di Indonesia, kami akan mencari cara untuk menikah di Luar. Mungkin konyol tapi kami sering jalan2 dan melihat kereta bayi dan perlengkapan bayi dan berharap kami bisa membina keluarga yang bahagia.